Prabumulih||seputarsumsel.co.id||
Dengan adanya Anggaran Dana Desa (ADD) yang skala priorrtas di gunakan untuk pembangunan sarana prasarana Infrastruktur di bidang Perekonomian, pertanian dan sarana di bidang Transportasi dan semua kegiatan tersebut harus memakai sistem swakelola murni.

Sementara yang terjadi di Proyek pembangunan jalan jembatan yang bersumber dari dana desa Talang Batu diduga tidak sesuai dengan plang proyek yang terpasang.

Tentunya hal ini menimbulkan perselisihan di masyarakat, khususnya masyarakat desa Talang Batu, dikarenakan jalan tersebut merupakan akses warga sehari-hari menuju kebun karet mereka.

Saat dilapangan kami sempat berbincang dengan salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan identitasnya,beliau mengatakan”sebenarnya kami berterimakasih karena jalan kami menuju kebun karet sudah di cor, tapi yang membuat kami resah karena ketebalan coran kami lihat di papan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang ada saat ini.

Berdasarkan laporan dari pihak BPD desa Talang Batu yang melakukan peninjauan dilapangan,memang pengerjaan proyek tersebut tidak sesuai dengan ukuran yang tertera di plang proyek.

Proyek yang menelan dana 2 Ratus juta lebih tepatnya Rp.298.462.495 tersebut diduga tidak memenuhi standar volume ,yang mana volume pada papan proyek dengan ketebalan 0.12 M(12CM) sedangkan ketebalan coran yang dikerjakan hanyal 0.08 M (8 CM),hal tersebut dibuktikan dengan adanya foto pengukuran ketebalan dari coran yang telah dikerjakan,dan saat kami terjun ke lokasi,benar adanya hal tersebut.

Namun hal tersebut dibantah oleh Kepala Desa Talang Batu, Syahril Kanedi,saat kami bincangi,beliau mengelak bahwasannya papan proyek tersebut salah cetak, ketebalan volume ciran tersebut hanyalah 10 CM. “Kami sudah 6 kali melakukan perubahan APBDES,dan setelah perubahan APBDES, mungkin belum sempat merubah baliho tersebut,dan saya juga sudah melepas pekerjaan ini kepada TPK kami”.jelas Syahril saat kami bincangi Jum’at(08/01/2020).

BACA JUGA   Muratara Zona Hijau, Tingkat Pelayanan publik

Namun berbeda halnya dengan penjelasan dari kaur pembangunan Desa Talang Batu,Endang Tabrani,”Pekerjaan tersebut belum selesai,memang benar volume ketebalan jalan tersebut 12 CM,tapi pekerjaan tersebut belum selesai,baru sekitar 70% pekerjaan tersebut dilakukan,bisa jadi gejala alam,saat dikerjakan coran tersebut pas 12 cm, mungkin saat coran kering terjadi penyusutan disana,karena kami juga menggunakan Mal papan 15 CM” Tutur Endang.

Lalu kepala desa menambahkan,”Esok kami akan meninjau lebih lanjut,jika memang ketebalan coran tersebut kurang,maka saya akan memerintahkan kaur pembangunan untuk memperbaiki hal tersebut,dan jika sampai pengerjaan selesai tidak diperbaiki,kami tidak akan membayar sisa upah mereka”, pungkasnya.